Selasa, 28 Mei 2013

Makalah FireWall

A. FIREWALL

Firewall 


Jenis-jenis Firewall, Cara Kerja Dan Software-software yang ada di pasaran.

Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dengan jaringan Internet. Tembok-api digunakan untuk membatasi atau mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua macam jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap perangkat digital perusahaan tersebut dari serangan para peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi kenyataan.

Jenis-jenis Firewall

Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut
Personal Firewall: Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
Network Firewall: Network ‘‘’’Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.






Fungsi Firewall

Secara mendasar, firewall dapat melakukan hal-hal berikut:
Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
Melakukan autentikasi terhadap akses
Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator

Mengatur dan Mengontrol Lalu lintas jaringan

Fungsi pertama yang dapat dilakukan oleh firewall adalah firewall harus dapat mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau komputer yang dilindungi oleh firewall. Firewall melakukan hal yang demikian, dengan melakukan inspeksi terhadap paket-paket dan memantau koneksi yang sedang dibuat, lalu melakukan penapisan (filtering) terhadap koneksi berdasarkan hasil inspeksi paket dan koneksi tersebut.
Proses inspeksi Paket

Inspeksi paket ('packet inspection) merupakan proses yang dilakukan oleh firewall untuk 'menghadang' dan memproses data dalam sebuah paket untuk menentukan bahwa paket tersebut diizinkan atau ditolak, berdasarkan kebijakan akses (access policy) yang diterapkan oleh seorang administrator. Firewall, sebelum menentukan keputusan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi dari luar, ia harus melakukan inspeksi terhadap setiap paket (baik yang masuk ataupun yang keluar) di setiap antarmuka dan membandingkannya dengan daftar kebijakan akses. Inspeksi paket dapat dilakukan dengan melihat elemen-elemen berikut, ketika menentukan apakah hendak menolak atau menerima komunikasi:
Alamat IP dari komputer sumber
Port sumber pada komputer sumber
Alamat IP dari komputer tujuan
Port tujuan data pada komputer tujuan
Protokol IP
Informasi header-header yang disimpan dalam paket
Koneksi dan Keadaan Koneksi

Agar dua host TCP/IP dapat saling berkomunikasi, mereka harus saling membuat koneksi antara satu dengan lainnya. Koneksi ini memiliki dua tujuan:
Komputer dapat menggunakan koneksi tersebut untuk mengidentifikasikan dirinya kepada komputer lain, yang meyakinkan bahwa sistem lain yang tidak membuat koneksi tidak dapat mengirimkan data ke komputer tersebut. Firewall juga dapat menggunakan informasi koneksi untuk menentukan koneksi apa yang diizinkan oleh kebijakan akses dan menggunakannya untuk menentukan apakah paket data tersebut akan diterima atau ditolak.
Koneksi digunakan untuk menentukan bagaimana cara dua host tersebut akan berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya (apakah dengan menggunakan koneksi connection-oriented, atau connectionless).

Kedua tujuan tersebut dapat digunakan untuk menentukan keadaan koneksi antara dua host tersebut, seperti halnya cara manusia bercakap-cakap. Jika Amir bertanya kepada Aminah mengenai sesuatu, maka Aminah akan meresponsnya dengan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh Amir; Pada saat Amir melontarkan pertanyaannya kepada Aminah, keadaan percakapan tersebut adalah Amir menunggu respons dari Aminah. Komunikasi di jaringan juga mengikuti cara yang sama untuk memantau keadaan percakapan komunikasi yang terjadi.

Firewall dapat memantau informasi keadaan koneksi untuk menentukan apakah ia hendak mengizinkan lalu lintas jaringan. Umumnya hal ini dilakukan dengan memelihara sebuah tabel keadaan koneksi (dalam istilah firewall: state table) yang memantau keadaan semua komunikasi yang melewati firewall. Dengan memantau keadaan koneksi ini, firewall dapat menentukan apakah data yang melewati firewall sedang "ditunggu" oleh host yang dituju, dan jika ya, aka mengizinkannya. Jika data yang melewati firewall tidak cocok dengan keadaan koneksi yang didefinisikan oleh tabel keadaan koneksi, maka data tersebut akan ditolak. Hal ini umumnya disebut sebagai Stateful Inspection.
Stateful Packet Inspection

Ketika sebuah firewall menggabungkan stateful inspection dengan packet inspection, maka firewall tersebut dinamakan dengan Stateful Packet Inspection (SPI). SPI merupakan proses inspeksi paket yang tidak dilakukan dengan menggunakan struktur paket dan data yang terkandung dalam paket, tapi juga pada keadaan apa host-host yang saling berkomunikasi tersebut berada. SPI mengizinkan firewall untuk melakukan penapisan tidak hanya berdasarkan isi paket tersebut, tapi juga berdasarkan koneksi atau keadaan koneksi, sehingga dapat mengakibatkan firewall memiliki kemampuan yang lebih fleksibel, mudah diatur, dan memiliki skalabilitas dalam hal penapisan yang tinggi.

Salah satu keunggulan dari SPI dibandingkan dengan inspeksi paket biasa adalah bahwa ketika sebuah koneksi telah dikenali dan diizinkan (tentu saja setelah dilakukan inspeksi), umumnya sebuah kebijakan (policy) tidak dibutuhkan untuk mengizinkan komunikasi balasan karena firewall tahu respons apa yang diharapkan akan diterima. Hal ini memungkinkan inspeksi terhadap data dan perintah yang terkandung dalam sebuah paket data untuk menentukan apakah sebuah koneksi diizinkan atau tidak, lalu firewall akan secara otomatis memantau keadaan percakapan dan secara dinamis mengizinkan lalu lintas yang sesuai dengan keadaan. Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan firewall dengan inspeksi paket biasa. Apalagi, proses ini diselesaikan tanpa adanya kebutuhan untuk mendefinisikan sebuah kebijakan untuk mengizinkan respons dan komunikasi selanjutnya. Kebanyakan firewall modern telah mendukung fungsi ini.
Melakukan autentikasi terhadap akses

Fungsi fundamental firewall yang kedua adalah firewall dapat melakukan autentikasi terhadap akses.

Protokol TCP/IP dibangun dengan premis bahwa protokol tersebut mendukung komunikasi yang terbuka. Jika dua host saling mengetahui alamat IP satu sama lainnya, maka mereka diizinkan untuk saling berkomunikasi. Pada awal-awal perkembangan Internet, hal ini boleh dianggap sebagai suatu berkah. Tapi saat ini, di saat semakin banyak yang terhubung ke Internet, mungkin kita tidak mau siapa saja yang dapat berkomunikasi dengan sistem yang kita miliki. Karenanya, firewall dilengkapi dengan fungsi autentikasi dengan menggunakan beberapa mekanisme autentikasi, sebagai berikut:
Firewall dapat meminta input dari pengguna mengenai nama pengguna (user name) serta kata kunci (password). Metode ini sering disebut sebagai extended authentication atau xauth. Menggunakan xauth pengguna yang mencoba untuk membuat sebuah koneksi akan diminta input mengenai nama dan kata kuncinya sebelum akhirnya diizinkan oleh firewall. Umumnya, setelah koneksi diizinkan oleh kebijakan keamanan dalam firewall, firewall pun tidak perlu lagi mengisikan input password dan namanya, kecuali jika koneksi terputus dan pengguna mencoba menghubungkan dirinya kembali.
Metode kedua adalah dengan menggunakan sertifikat digital dan kunci publik. Keunggulan metode ini dibandingkan dengan metode pertama adalah proses autentikasi dapat terjadi tanpa intervensi pengguna. Selain itu, metode ini lebih cepat dalam rangka melakukan proses autentikasi. Meskipun demikian, metode ini lebih rumit implementasinya karena membutuhkan banyak komponen seperti halnya implementasi infrastruktur kunci publik.
Metode selanjutnya adalah dengan menggunakan Pre-Shared Key (PSK) atau kunci yang telah diberitahu kepada pengguna. Jika dibandingkan dengan sertifikat digital, PSK lebih mudah diimplenentasikan karena lebih sederhana, tetapi PSK juga mengizinkan proses autentikasi terjadi tanpa intervensi pengguna. Dengan menggunakan PSK, setiap host akan diberikan sebuah kunci yang telah ditentukan sebelumnya yang kemudian digunakan untuk proses autentikasi. Kelemahan metode ini adalah kunci PSK jarang sekali diperbarui dan banyak organisasi sering sekali menggunakan kunci yang sama untuk melakukan koneksi terhadap host-host yang berada pada jarak jauh, sehingga hal ini sama saja meruntuhkan proses autentikasi. Agar tercapai sebuah derajat keamanan yang tinggi, umumnya beberapa organisasi juga menggunakan gabungan antara metode PSK dengan xauth atau PSK dengan sertifikat digital.

Dengan mengimplementasikan proses autentikasi, firewall dapat menjamin bahwa koneksi dapat diizinkan atau tidak. Meskipun jika paket telah diizinkan dengan menggunakan inspeksi paket (PI) atau berdasarkan keadaan koneksi (SPI), jika host tersebut tidak lolos proses autentikasi, paket tersebut akan dibuang.


Melindungi sumber daya dalam jaringan privat

Salah satu tugas firewall adalah melindungi sumber daya dari ancaman yang mungkin datang. Proteksi ini dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa pengaturan peraturan akses (access control), penggunaan SPI, application proxy, atau kombinasi dari semuanya untuk mengamankan host yang dilindungi supaya tidak dapat diakses oleh host-host yang mencurigakan atau dari lalu lintas jaringan yang mencurigakan. Meskipun demikian, firewall bukan satu-satunya metode proteksi teraman terhadap sumber daya, dan mempercayakan proteksi firewall dari ancaman secara eksklusif adalah salah satu kesalahan fatal.

Jika sebuah host yang menjalankan sistem operasi tertentu yang memiliki lubang keamanan yang belum ditambal dikoneksikan ke Internet, firewall mungkin tidak dapat mencegah dieksploitasinya host tersebut oleh host-host lainnya, khususnya jika exploit tersebut menggunakan lalu lintas yang oleh firewall telah diizinkan (dalam konfigurasinya). Sebagai contoh, jika sebuah packet-inspection firewall mengizinkan lalu lintas HTTP ke sebuah web server yang menjalankan sebuah layanan web yang memiliki lubang keamanan yang belum ditambal, maka seorang pengguna yang "iseng" dapat saja membuat exploit untuk meruntuhkan web server tersebut karena memang web server yang bersangkutan memiliki lubang keamanan yang belum ditambal.

Dalam contoh ini, web server tersebut akhirnya mengakibatkan proteksi yang ditawarkan oleh firewall menjadi tidak berguna. Hal ini disebabkan oleh firewall tidak dapat membedakan antara request HTTP yang mencurigakan atau tidak. Apalagi, jika firewall yang digunakan bukan application proxy. Oleh karena itulah, sumber daya yang dilindungi haruslah dipelihara dengan melakukan penambalan terhadap lubang-lubang keamanan, selain tentunya dilindungi oleh firewall.
Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
Cara Kerja Firewall
Packet-Filter Firewall

Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card, kartu antarmuka jaringan) yang mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket-paket yang masuk. Perangkat jenis ini umumnya disebut dengan packet-filtering router.

Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall, router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut ke tujuannya atau menghentikannya. Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh pengguna.



Contoh pengaturan akses (access control) yang diterapkan dalam firewall





Cara kerja packet filter firewall

Packet-filtering router juga dapat dikonfigurasikan agar menghentikan beberapa jenis lalu lintas jaringan dan tentu saja mengizinkannya. Umumnya, hal ini dilakukan dengan mengaktifkan/menonaktifkan port TCP/IP dalam sistem firewall tersebut. Sebagai contoh, port 25 yang digunakan oleh Protokol SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) umumnya dibiarkan terbuka oleh beberapa firewall untuk mengizinkan surat elektronik dari Internet masuk ke dalam jaringan privat, sementara port lainnya seperti port 23 yang digunakan oleh Protokol Telnet dapat dinonaktifkan untuk mencegah pengguna Internet untuk mengakses layanan yang terdapat dalam jaringan privat tersebut. Firewall juga dapat memberikan semacam pengecualian (exception) agar beberapa aplikasi dapat melewati firewall tersebut. Dengan menggunakan pendekatan ini, keamanan akan lebih kuat tapi memiliki kelemahan yang signifikan yakni kerumitan konfigurasi terhadap firewall: daftar Access Control List firewall akan membesar seiring dengan banyaknya alamat IP, nama domain, atau port yang dimasukkan ke dalamnya, selain tentunya juga exception yang diberlakukan.



Contoh Cara kerja packet filter firewall
Circuit Level Gateway

Cara kerja circuit level firewall

Firewall jenis lainnya adalah Circuit-Level Gateway, yang umumnya berupa komponen dalam sebuah proxy server. Firewall jenis ini beroperasi pada level yang lebih tinggi dalam model referensi tujuh lapis OSI (bekerja pada lapisan sesi/session layer) daripada Packet Filter Firewall. Modifikasi ini membuat firewall jenis ini berguna dalam rangka menyembunyikan informasi mengenai jaringan terproteksi, meskipun firewall ini tidak melakukan penyaringan terhadap paket-paket individual yang mengalir dalam koneksi.

Dengan menggunakan firewall jenis ini, koneksi yang terjadi antara pengguna dan jaringan pun disembunyikan dari pengguna. Pengguna akan dihadapkan secara langsung dengan firewall pada saat proses pembuatan koneksi dan firewall pun akan membentuk koneksi dengan sumber daya jaringan yang hendak diakses oleh pengguna setelah mengubah alamat IP dari paket yang ditransmisikan oleh dua belah pihak. Hal ini mengakibatkan terjadinya sebuah sirkuit virtual (virtual circuit) antara pengguna dan sumber daya jaringan yang ia akses.

Firewall ini dianggap lebih aman dibandingkan dengan Packet-Filtering Firewall, karena pengguna eksternal tidak dapat melihat alamat IP jaringan internal dalam paket-paket yang ia terima, melainkan alamat IP dari firewall. Protokol yang populer digunakan sebagai Circuit-Level Gateway adalah SOCKS v5.



Contoh cara kerja level firwall
Application Level Firewall

Application Level Firewall (disebut juga sebagai application proxy atau application level gateway)

Firewall jenis lainnya adalah Application Level Gateway (atau Application-Level Firewall atau sering juga disebut sebagai Proxy Firewall), yang umumnya juga merupakan komponen dari sebuah proxy server. Firewall ini tidak mengizinkan paket yang datang untuk melewati firewall secara langsung. Tetapi, aplikasi proxy yang berjalan dalam komputer yang menjalankan firewall akan meneruskan permintaan tersebut kepada layanan yang tersedia dalam jaringan privat dan kemudian meneruskan respons dari permintaan tersebut kepada komputer yang membuat permintaan pertama kali yang terletak dalam jaringan publik yang tidak aman.

Umumnya, firewall jenis ini akan melakukan autentikasi terlebih dahulu terhadap pengguna sebelum mengizinkan pengguna tersebut untuk mengakses jaringan. Selain itu, firewall ini juga mengimplementasikan mekanisme auditing dan pencatatan (logging) sebagai bagian dari kebijakan keamanan yang diterapkannya. Application Level Firewall juga umumnya mengharuskan beberapa konfigurasi yang diberlakukan pada pengguna untuk mengizinkan mesin klien agar dapat berfungsi. Sebagai contoh, jika sebuah proxy FTP dikonfigurasikan di atas sebuah application layer gateway, proxy tersebut dapat dikonfigurasikan untuk mengizinlan beberapa perintah FTP, dan menolak beberapa perintah lainnya. Jenis ini paling sering diimplementasikan pada proxy SMTP sehingga mereka dapat menerima surat elektronik dari luar (tanpa menampakkan alamat e-mail internal), lalu meneruskan e-mail tersebut kepada e-mail server dalam jaringan. Tetapi, karena adanya pemrosesan yang lebih rumit, firewall jenis ini mengharuskan komputer yang dikonfigurasikan sebagai application gateway memiliki spesifikasi yang tinggi, dan tentu saja jauh lebih lambat dibandingkan dengan packet-filter firewall.




NAT Firewall

NAT (Network Address Translation) Firewall secara otomatis menyediakan proteksi terhadap sistem yang berada di balik firewall karena NAT Firewall hanya mengizinkan koneksi yang datang dari komputer-komputer yang berada di balik firewall. Tujuan dari NAT adalah untuk melakukan multiplexing terhadap lalu lintas dari jaringan internal untuk kemudian menyampaikannya kepada jaringan yang lebih luas (MAN, WAN atau Internet) seolah-olah paket tersebut datang dari sebuah alamat IP atau beberapa alamat IP. NAT Firewall membuat tabel dalam memori yang mengandung informasi mengenai koneksi yang dilihat oleh firewall. Tabel ini akan memetakan alamat jaringan internal ke alamat eksternal. Kemampuan untuk menaruh keseluruhan jaringan di belakang sebuah alamat IP didasarkan terhadap pemetaan terhadap port-port dalam NAT firewall.

Cara kerja stateful firewall

Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan (seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT firewall). Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks.

Stateful Firewall



Cara kerja stateful firewall

Stateful Firewall merupakan sebuah firewall yang menggabungkan keunggulan yang ditawarkan oleh packet-filtering firewall, NAT Firewall, Circuit-Level Firewall dan Proxy Firewall dalam satu sistem. Stateful Firewall dapat melakukan filtering terhadap lalu lintas berdasarkan karakteristik paket, seperti halnya packet-filtering firewall, dan juga memiliki pengecekan terhadap sesi koneksi untuk meyakinkan bahwa sesi koneksi yang terbentuk tersebut diizinlan. Tidak seperti Proxy Firewall atau Circuit Level Firewall, Stateful Firewall umumnya didesain agar lebih transparan (seperti halnya packet-filtering firewall atau NAT firewall). Tetapi, stateful firewall juga mencakup beberapa aspek yang dimiliki oleh application level firewall, sebab ia juga melakukan inspeksi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (application layer) dengan menggunakan layanan tertentu. Firewall ini hanya tersedia pada beberapa firewall kelas atas, semacam Cisco PIX. Karena menggabungkan keunggulan jenis-jenis firewall lainnya, stateful firewall menjadi lebih kompleks.
Virtual Firewall

Virtual Firewall adalah sebutan untuk beberapa firewall logis yang berada dalam sebuah perangkat fisik (komputer atau perangkat firewall lainnya). Pengaturan ini mengizinkan beberapa jaringan agar dapat diproteksi oleh sebuah firewall yang unik yang menjalankan kebijakan keamanan yang juga unik, cukup dengan menggunakan satu buah perangkat. Dengan menggunakan firewall jenis ini, sebuah ISP (Internet Service Provider) dapat menyediakan layanan firewall kepada para pelanggannya, sehingga mengamankan lalu lintas jaringan mereka, hanya dengan menggunakan satu buah perangkat. Hal ini jelas merupakan penghematan biaya yang signifikan, meski firewall jenis ini hanya tersedia pada firewall kelas atas, seperti Cisco PIX 535.

Transparent Firewall

Transparent Firewall (juga dikenal sebagai bridging firewall) bukanlah sebuah firewall yang murni, tetapi ia hanya berupa turunan dari stateful Firewall. Daripada firewall-firewall lainnya yang beroperasi pada lapisan IP ke atas, transparent firewall bekerja pada lapisan Data-Link Layer, dan kemudian ia memantau lapisan-lapisan yang ada di atasnya. Selain itu, transparent firewall juga dapat melakukan apa yang dapat dilakukan oleh packet-filtering firewall, seperti halnya stateful firewall dan tidak terlihat oleh pengguna (karena itulah, ia disebut sebagai Transparent Firewall).

Intinya, transparent firewall bekerja sebagai sebuah bridge yang bertugas untuk menyaring lalu lintas jaringan antara dua segmen jaringan. Dengan menggunakan transparent firewall, keamanan sebuah segmen jaringan pun dapat diperkuat, tanpa harus mengaplikasikan NAT Filter. Transparent Firewall menawarkan tiga buah keuntungan, yakni sebagai berikut:
Konfigurasi yang mudah (bahkan beberapa produk mengklaim sebagai "Zero Configuration"). Hal ini memang karena transparent firewall dihubungkan secara langsung dengan jaringan yang hendak diproteksinya, dengan memodifikasi sedikit atau tanpa memodifikasi konfigurasi firewall tersebut. Karena ia bekerja pada data-link layer, pengubahan alamat IP pun tidak dibutuhkan. Firewall juga dapat dikonfigurasikan untuk melakukan segmentasi terhadap sebuah subnet jaringan antara jaringan yang memiliki keamanan yang rendah dan keamanan yang tinggi atau dapat juga untuk melindungi sebuah host, jika memang diperlukan.
Kinerja yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh firewall yang berjalan dalam lapisan data-link lebih sederhana dibandingkan dengan firewall yang berjalan dalam lapisan yang lebih tinggi. Karena bekerja lebih sederhana, maka kebutuhan pemrosesan pun lebih kecil dibandingkan dengan firewall yang berjalan pada lapisan yang tinggi, dan akhirnya performa yang ditunjukannya pun lebih tinggi.
Tidak terlihat oleh pengguna (stealth). Hal ini memang dikarenakan Transparent Firewall bekerja pada lapisan data-link, dan tidak membutuhkan alamat IP yang ditetapkan untuknya (kecuali untuk melakukan manajemen terhadapnya, jika memang jenisnya managed firewall). Karena itulah, transparent firewall tidak dapat terlihat oleh para penyerang. Karena tidak dapat diraih oleh penyerang (tidak memiliki alamat IP), penyerang pun tidak dapat menyerangnya.













Software-software Firewall yang ada dipasaran
Firewall - Pendamping Anti Virus



Firewall, mungkin merupakan salah satu perhatian utama selain anti virus dalam hal keamanan dalam komputer. Firewall akan membentengi komputer dari bahaya yang ditimbulkan koneksi "liar" dari komputer maupun "serangan" kedalam komputer.





Pengguna Windows pasti familiar dengan penggunaan Windows Firewall, namun fitur yang dimilikinya sangat sedikit, sehingga kita memerlukan software pihak ketiga yang mampu membuat rules - rules atas koneksi tertentu, memonitor sistem komunikasi anda antara jaringan dan Internet, serta mengatasi gangguan dan serangan. "Tembok Api" berikut dapat dikategorikan sebagai HIPS (Intrusion Prevention Detection Utility) yaitu mencari perilaku pada PC Anda yang merupakan “karakteristik aktivitas malware”, kemudian pengguna disajikan dengan peringatan untuk membolehkan (allow) atau blok (block) event tersebut.



1. Comodo Firewall
Sofware ini merupakan produk handal dan 100 % free, powerfullm dan memiliki banyak fitur. beberapa diantaranya:
-Spyware Scanner mendeteksi dan membersihkan infeksi malware di registry PC dan disk
-Cloud Antivirus berdasarkan mendeteksi file berbahaya bahkan jika virus defintions tidak up-to-date
-Game Mode, untuk menekan alert, update dan scan dengan low memory
-Deteksi Heuristik mengidentifikasi file mencurigakan
-Kontrol aplikasi bagi pengguna untuk membatasi eksekusi untuk aplikasi tertentu yang hanya terpercaya
-User Interface dengan tampilan baru memungkinkan aksi dari pengguna secara instan dieksekusi



http://personalfirewall.comodo.com/free-download.html

2. Zone Alarm
Merupakan pemain lama dalam produk firewall, penulis sudah mengenalnya dari tahun 2003, berikut beberapa fitur.:
• Advanced Download Protect. Menganalisa download browser dalam tiga cara yang unik sebelum mereka dapat menginfeksi PC Anda dan memperingatkan jika terdapat kode jahat.
• OSFirewall ™. Monitor perubahan di dalam komputer Anda untuk mengenali dan menghentikan serangan baru yang memotong perlindungan anti-virus tradisional.
• Anti-phishing dan Status Situs. Blok penipuan website termasuk "phishing" situs yang menipu Anda agar memasukkan data pribadi.
Keylogger • / Screengrabber Jamming. Melindungi password Anda dan stroke kunci lain dari yang dicuri oleh pencuri identitas.
• Dua arah Firewall. Keeps hacker dengan membuat PC Anda terlihat online dan intrusi memblokir.
• Anti-Spam. Menyaring email menjengkelkan dan berbahaya.
• Enkripsi Hard Drive. Menyimpan identitas Anda dan data pribadi dalam hal kehilangan atau pencurian PC.
• Browsing Virtual. Memungkinkan pengguna untuk berselancar dengan perlindungan penuh terhadap perangkat lunak berbahaya seperti drive-by download dan eksploitasi browser.
• Unified Scan Engine. Membuat deteksi unggul dan penghapusan virus, spyware, trojan horse, worm, bot, dan perangkat lunak berbahaya lainnya lebih cepat dan mudah.
• Browsing. Menghapus trek surfing Anda dan memungkinkan Anda untuk berselancar di Internet dalam privasi lengkap.
• Secure Backup Online. Backup file, dan mengembalikan data Anda dalam hal terjadi kerusakan hardware.
• PC Tune-up. Membersihkan, mengatur dan arus komputer Anda untuk meningkatkan kinerja.
• Parental Control. Filter dan blok situs yang tidak sesuai





3. Online Armor Free
Aplikasi ini dapat mencegah seorang hacker untuk masuk dan menembus keamanan komputer anda, menghentikan program yang berbahaya masuk ke dalam sistem komputer anda yang nantinya akan mengambil data anda untuk disebarkan melalui internet ke dunia maya. Aplikasi ini sangat mudah diinstall dan anda kelola, dan tidak akan membuat komputer anda berjalan lambat.Versi freeware ini memiliki banyak keterbatasan dan tidak memiliki fitur auto update. Instalasi Online Armor Free berjalan dengan sangat cepat, Anda hanya butuh waktu kurang dari 30 detik saja dari mulai Anda melakukan klik ganda pada installer Online Armor Free hingga firewall mulai beroperasi. Begitu diinstal, Online Armor secara default mengatur agar wizard instalasi dijalankan dan melakukan safety check pada sistem anda.



4. Ashampoo Firewall
Ashampoo FireWall Free merupakan program yang mudah digunakan yang membiarkan penggunanya mengatur firewall.yang efektif untuk mencegah dari koneksi internet yang tidak diinginkan. Meskipun Ashampoo FireWall Free terbaru ini bukanlah firewall yang paling tangguh yang ada di pasaran, akan tetapi merupakan pilihan bagus bagi para pengguna pemula yang menginginkan perlindungan akan tetapi tidak tahu pasti mengenai bagaimana firewall mesti dikonfigurasikan. Antar muka software ini enak dipandang, semua fungsi dasar Ashampoo FireWall Free ini sangat intuitif dan bekerja dengan baik disertai file Help built-in dengan gaya yang agak kaku. Program ini menyediakan overview fitur program yang baik dan bagaimana cara mempergunakannya. Sebagai tambahan, program ini memberikan penggunanya kebebasan untuk menentukan peraturan koneksi untuk aplikasi. Program ini membiarkan penggunanya melihat statistic koneksi dan log dari aktifitas koneksi. Ashampoo FireWall Free memiliki fitur Internet Cleaner yang membiarkan penggunanya menghapus aktifitas internet meskipun hal ini dapat dilakukan di browser itu sendiri. MEndukung Multi Bahasa dan instalasi tidak ribet. Sama seperti produk Ashampoo lainnya, produk ini juga bersifat 30 hari, namun dengan menu "Get Free Code" dan mendaftar di situs ashampoo, maka anda dapat key untuk menggunakan software ini secara unlimited.




5. Private Firewall
Software firewall yang "ramah" memory dan memiliki fitur mumpuni, setara dengan software firewall lain yang memiliki ukuran installer jauh lebih besar. Mengusung multi Layer protection:
- Application Monitor/Manager
- Registry Monitor
- Process Monitor/Manager
- Email Anomaly Analyzer/Manager
- System Anomaly Analyzer
kelemahannya adalah, signature yang dimiliki masih kurang banyak. fitur update tidak ada.


http://www.privacyware.com/personal_firewall.html

PC Tools Firewall Plus, Proxy Firewall, Outpost Firewall Free, Sunbelt Personal Firewall, dan masih banyak lagi produk firewall serupa. Saat ini penulis menggunakan Private Firewaal sebagai pilihan, karena selain ukuran installernya kecil, firewall ini juga tidak memakan banyak memory. Sebelumnya penulis menggunakan Ashampoo firewall, namun terjadi konflik dengan produk anti virus (AV) Avast Antivirus 6.0, dimana Avast tidak bisa mengupdate databasenya, walaupun telah diberi rules dll. Setelah Ashampoo Firewall nya di remove, barulah masalah update hilang. selain itu penulis juga menyarankan penggunaan Comodo Firewall untuk proteksi lebih baik.



B. Pengertian, Cara Kerja dan Bentuk Implementasi Dari VLAN


Pengertian VLAN

VLAN (Virtual LAN) adalah suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel karena dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi, tanpa bergantung lokasi workstations.

VLAN diciptakan untuk menyediakan layanan segmentasi secara tradisional disediakan oleh router di konfigurasi LAN. VLAN menangani masalah-masalah seperti skalabilitas, keamanan, dan manajemen jaringan.

KEGUNAAN VLAN:
Menimalisir kemungkinan terjadinya konflik IP yang terlalu banyak.
Mencegah terjadinya collision domain (tabrakan domain).
Mengurangi tingkat vulnerabilities.



CARA KERJA VLAN

VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port, MAC address, dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasi port-port yang digunakan VLAN.

Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch yang bisa diatur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch memiliki informasi yang sama.

VLAN Cross Connect (CC) adalah mekanisme yang digunakan untuk membuat VLAN Switched, VLAN CC menggunakan frame IEEE 802.1ad mana Tag S digunakan sebagai Label seperti dalam MPLS. IEEE menyetujui penggunaan seperti mekanisme dalam nominal 6,11 dari IEEE 802.1ad-2005.

Kesimpulannya, VLAN membuat kita dapat mengontrol pola lalu lintas dan bereaksi cepat untuk relokasi. VLAN memberikan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan dalam persyaratan jaringan dan memungkinkan untuk administrasi disederhanakan.

Bentuk Implementasi dari VLAN






C. Pengertian, Cara Kerja dan Bentuk Implementasi Dari VPN



VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu jaringan pribadi (bukan untuk akses umum) yang menggunakan medium nonpribadi (misalnya internet) untuk menghubungkan antar remote-site secara aman. Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.

Menurut IETF, Internet Engineering Task Force, VPN is an emulation of [a] private Wide Area Network(WAN) using shared or public IP facilities, such as the Internet or private IP backbones.VPN merupakan suatu bentuk private internet yang melalui public network (internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node.

adalah suatu jaringan privat (biasanya untuk instansi atau kelompok tertentu) di dalam jaringan internet (publik), dimana jaringan privat ini seolah-olah sedang mengakses jaringan lokalnya tapi menggunakan jaringan public

VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat private mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut private karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya private yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan public atau internet namun sifatnya private, karena bersifat private maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsing sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini
internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client
bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini: Komputer A <—> VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <—> VPN Client <—> Komputer B
Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.

lalu apa sih yang dilakukan VPN ini?? pertama-tama VPN Server harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian di client harus diinstall program VPN baru setelah itu bisa dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan membuat semacam koneksi virtual jadi nanti akan muncul VPN adater network semacam network adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah melakukan authentifikasi dan enkripsi/dekripsi.
Nah setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin membuka situs www.google.com. Request ini sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu dienkripsi oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga request datanya akan berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server data ini di dekrip dengan rumus A, karena sebelumnya sudah dikonfigurasi antara server dengan client maka server akan memiliki algorith yang sama untuk membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya dari server ke Client

Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung. Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN.

Apakah Koneksi menggunakan VPN itu lebih cepat????? Hal ini tergantung dari koneksi antara client dengan VPN server karena proses data dilakukan dari VPN otomatis semua data yang masuk ke komputer kita dari jaringan internet akan masuk terlebih dahulu ke VPN server sehingga bila koneksi client ke VPN server bagus maka koneksi juga akan jadi lebih cepat. Biasanya yang terjadi adalah penurunan kecepatan menjadi sedikit lebih lambat karena harus melewati 2 jalur terlebih dahulu temasuk proses enkripsi. VPN ini bisa digunakan untuk mempercepat koneksi luar (internasional) bagaimana caranya???
misal kita punya koneksi lokal (IIX) sebesar 1mbps dan koneksi luar 384kbps kita bisa menggunakan VPN agar koneksi internasional menjadi sama dengan koneksi lokal 1mbps. Cara dengan menggunakan VPN Lokal yang diroute ke VPN Luar

internet <—->VPN Luar<—>VPN lokal <—>Client

mengapa model jaringan ini bisa lebih cepat sebab akses ke jaringan luar dilakukan oleh VPN luar lalu kemudian diteruskan oleh VPN lokal nah kita mengakses ke jaringan lokal yang berarti kecepatan aksesnya sebesar 1mbps. Tentunya diperlukan VPN dengan bandwith besar agar koneksinya bisa lancar.

Cara kerja VPN

Mari kita menggunakan suatu contoh untuk menjelaskan bagaimana VPN bekerja. Virtual Entity Networks Inc. ( VEN Inc.) mempunyai dua cabang, London dan Sydney. Jika cabang Australian di Sydney memutuskan untuk mengontrak penyalur, kemudian kantor London harus mengetahui langsung. Bagian utama dari infrastruktur IT disediakan di London. Di Sydney ada duapuluh orang yang pekerjaannya tergantung pada ketersediaan data menjadi tuan rumah pada Server London.



Kedua lokasi dilengkapi dengan suatu jalur internet permanen. Suatu Internet router gateway adalah di-set sampai menyediakan Internet mengakses untuk staff itu. Penerus ini diatur untuk melindungi jaringan yang lokal lokasi dari akses tidak syah dari sebelah, yang mana adalah itu “kejahatan” internet. Penerus seperti itu menyediakan untuk menghalangi lalu lintas khusus dapat disebut suatu firewall dan harus ditemukan didalam tiap-tiap cabang yang dikira untuk ambil bagian dalam VPN itu.

Perangkat lunak VPN harus diinstall pada firewall ini atau suatu server atau alat yang dilindungi oleh itu. Banyak firewall peralatan modern dari pabrikan seperti Cisco atau Bintec meliputi corak ini, dan ada VPN Perangkat lunak untuk semua perangkat keras dan lunak platform.

Pada langkah berikutnya, VPN Perangkat lunak harus diatur untuk menetapkan koneksi pada sisi lainnyasebagai contoh VPN server London harus menerima koneksi dari Sydney server, dan Sydney server harus menghubungkan ke London atau sebaliknya. Jika langkah ini berhasil diselesaikan, perusahaan mempunyai suatu Virtual Network. Kedua cabang dihubungkan dengan internet dan dapat bekerja sama seperti di dalam suatu jaringan riil. Di sini, kita mempunyai suatu VPN tanpa keleluasaan pribadi, sebab banyak roter internet antar London dan Sydney dapat membaca pertukaran data. Suatu pesaing yang memperoleh kendali pada suatu roter internet bisa membaca semua relevan data bisnis jaringan yang sebetulnya itu. Maka bagaimana cara kita membuat Virtual Network Private? Solusinya adalah enkripsi. Jalur VPN antar dua cabang dikunci dengan kunci khusus, dan hanya para orang atau komputer yang memiliki kunci ini yang dapat membuka dan nampak di data pengirim. Semua data dikirim dari Sydney ke London atau dari London ke Sydney harus terenkripsi sebelum dan didekripsi setelah transmisi. Encryption melindungi data di dalam koneksi seperti dinding dari suatu terowongan melindungi kereta dari gunung di sekitar itu. Ini menjelaskan mengapa VPN sering dikenal sebagai terowongan (tunnel) atau VPN tunneling, dan teknologinya sering disebut tunneling—even jika tidak ada mekanika kwantum lain yang melibatkan.

Metoda encryption yang tepat dan menyediakan kunci bagi semua partisi melibatkan salah satu dari faktor pembeda utama antar VPN solusi yang berbeda. Suatu koneksi VPN yang secara normal dibangun antara dua akses router internet yang dilengkapi dengan suatu firewall dan perangkat lunak VPN. Perangkat lunak harus di-set sampai menghubungkan pada VPN partner, firewall harus di-set sampai bisa mengakses, dan menukar data antara VPN partner dengan encryption. Encryption kunci harus disajikan untuk semua VPN partner, sedemikian sehingga data yang ditukar hanya dapat dibaca oleh VPN partner yang diberi hak.

Bentuk Implementasi dari VPN





C. Pengertian, Cara Kerja dan Bentuk Implementasi Dari DMZ

Firewall DMZ (Demilitarized Zone) – atau jaringan perimeter adalah jaringan security boundary yang terletak diantara suatu jaringan corporate / private LAN dan jaringan public (Internet). Firewall DMZ ini harus dibuat jika anda perlu membuat segmentasi jaringan untuk meletakkan server yang bisa diakses public dengan aman tanpa harus bisa mengganggu keamanan system jaringan LAN di jaringan private kita. Perimeter (DMZ) network didesign untuk melindungi server pada jaringan LAN corporate dari serangan hackers dari Internet.

Gambar berikut ini menunjukkan diagram dari firewall yang menggunakan dua jaringan DMZ.





External Firewall Dengan Dua DMZ

Jika ada kebutuhan untuk menggunakan jaringan segmentasi, anda bisa menerapkan beberapa jaringan DMZ dengan kebijakan tingkat keamanan yang berbeda. Seperti terlihat pada diagram diatas, anda membangun aplikasi untuk keperluan extranets, intranet, dan web-server hosting dan juga gateway untuk keperluan remote akses.

Perhatikan diagram DMZ diatas, traffic user dari internet hanya dapat mengakses web-server yang diletakkan pada jaringan DMZ2. Mereka tidak bisa mengakses server SQL yang diletakkan pada jaringan DMZ1. Akan tetapi kedua server baik web-server (yang ada di DMZ2) dan SQL-server (yang ada di DMZ1) mempunyao alses untuk bisa saling berkomunikasi. User dari internet tidak boleh mengakses SQL sever maupun mengakses jaringan internal / private kita. Maka anda harus menerapkan kebijakan keamanan pada firewall yang memenuhi kebutuhan tersebut.

Implementasi

Firewall DMZ dapat diimplementasikan tepat pada border corporate LAN yang lazim mempunyai tiga jaringan interface:
Interface Internet: interface ini berhubungan langsung dengan Internet dan IP addressnyapun juga IP public yang terregister.
Interface Private atau Interface intranet: adalah interface yang terhubung langsung dengan jaringan corporate LAN dimana anda meletakkan server-server yang rentan terhadap serangan.
Jarinagn DMZ: Interface DMZ ini berada didalam jaringan Internet yang sama sehingga bisa diakses oleh user dari Internet. Resources public yang umumnya berada pada firewall DMZ adalah web-server, proxy dan mail-server.




D. Pengertian, Cara Kerja dan Betuk Implementasi dari Honey Pot



Honey pot mungkin lebih dikenal dengan istilah server bayangan. Beberapa kalangan memperdebatkan apakah benar honeypots menambah nilai pada suatu sistem keamanan jaringan informasi. Salah satu cara untuk mencobanya adalah dengan cara melihat dari berapa lama honeypots memberikan waktu pada administrator untuk bereaksi sejak saat serangan itu masuk, sehingga seorang administrator dapat melindungi jaringan produktifnya.

Jika dalam 15-20 menit, maka honeypots tersebut akan mempunyai nilai tambah. Informasi penyerang yang sudah dipelajari juga akan memberikan nilai tambah pada sistem kemanan jaringan, karena sebuah serangan balasan yang tepat akan dapat dibuat untuk pertahanan terhadap serangan baru tersebut.

Pengertian honeypot secara konkrit :

Sebuah Fake Vulnerable System yang memang dirancang untuk diserang, dan di exploitasi oleh para attacker, itulah skenario yang digunakan oleh para admin jaringan untuk melindungi system yang dikelolanya.

Mengapa menggunakan honeypot ? :

Karena dengan metode inilah yang akan memberitahukan kita pada serangan-serangan yang ditujukan pada server. Metode ini juga dapat mengetahui ancaman dan teknik-teknik baru yang digunakan oleh attacker, kemudian membuat sang attacker menjadi bingung pada pola jaringan yang tidak nyata. Dengan metode ini dapat sedikit melindungi server dari serangan orang-orang yang tidak mempunyai otoritas (Attacker -red), karena Attacker tidak akan langsung menyerang server yang sebenarnya. Namun tidak 100% aman (no System is Safe) karena memang tidak ada system yang aman, ini hanya salah satu cara pengamanan untuk melindungi system dari tangan -tangan jahil, dan ingat-ingat lagi tak ada system yang 100% aman.

Keuntungan dari pengunaan honeypot :

(Low Risk) Sebuah honeypot yang sudah dikembangkan dapat menarik seorang attacker menjauh dari system produksi yang sesungguhnya.

Meningkatkan pengetahuan anda tentang..??? Bagaimana cara attacker meyerang system anda, dengan begitu anda dapat merespon dan menanggulangi dengan cara yang pantas anda lakukan sebelum system anda dirusak oleh orang lain.





Komponen Dasar Honeypot :

Network Devices Hardware
Untuk mendirikan honeypot berati kita juga membutuhkan perangkat jaringan komputer.
Monitoring or Logging Tools
Honeypot yang kita dirikan dapat memonitor secara langsung aktifitas si Attacker.

Alerting Mechanism
Honeypot dapat memberikan layanan messanger untuk administrator apabila terdapat serangan².

KeyStroke Logger
Honeypot dapat memberikan informasi tentang apa saja yang dilakukan oleh Attacker termasuk ketikan² dari keyboard si Attacker.

Packet Analyzer
Honeypot dapat memberikan informasi tentang packet data yang diberikan oleh Attacker ke system honeypot server.

Forensic Tools
Honeypot dapat memberikan informasi tentang System forensic yang digunakan Attacker terhadap system.




1 komentar: